BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan
program Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini merupakan penggantian dari program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang pelaksanaannya sudah dianggap tidak sesuai untuk
masa sekarang ini. Oleh karena itu hak perguruan tinggi khususnya Universitas
Lakidende mencoba format baru dalam pelaksanaan misi Tri Dharma Perguruan
Tinggi khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang dikenal dengan
Kuliah Kerja Profesi (KKP).
Perubahan
program ini tentunya dilandasi dengan alasan-alasan yang mendasar dimana
program KKN yang sering dilakukan tidak relevan sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan pembangunan, seiring dengan arus reformasi disegalabidang yang terjadi
pada bangsa Indonesia dimana mengubah pembangunan nasional yang sentralistik ke
suatu pembangunan yang bersifat desentralistik dengan sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang merupakan modal kekuatan pembangunan daerah khususnya
bidang pembangunan ekonomi kerakyatan secara keseluruhan, oleh karena itu
dengan adanya program Kuliah Kerja Profesi (KKP) ditengah-tengah masyarakat
diharapkan mampu menjembatani segala hal yang menjadi permasalahan dimasyarakat
dengan memberikan solusi yang terbaik.
Kuliah Kerja
Profesi (KKP) merupakan salah satu bentuk alternative, dimana mahasiswa
betul-betul dapat berperan dalam memperdayakan masyarakat dan mengembangkan
diri secara optimal sesuai bidang keahliannya. Jadi mahasiswa dituntut untuk
mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah dengan
menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni untuk
menjawab profesinya.
Secara implisit
Kuliah Kerja Profesi (KKP) dapat dikatakan sebagai proses interaksi social yang
bermuatan akademis antara mahasiswa dan masyarakat, bagi mahasiswa melalui
program Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini tentunya dapat dijadikan sebagai moment
yang sangat berharga mengingat dalam pelaksanaan KKP tersebut mahasiswa
dituntut untuk tampil kedepan sebagai innovator maupun motivator bagi
masyarakat didalam melaksanakan roda pembangunan, serta merupakan suatu proses
komunikasi awal mahasiswa dengan masyarakat yang dilaksanakan secara
terorganisir kelembagaan sehingga perlu penguasaan diri dalam arti memahami dan
mengetahui apa yang menjadi tujuan dari pelaksanaan program Kuliah Kerja
Profesi (KKP) tersebut.
Selain itu
mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Profesi (KKP) juga sekaligus dapat
melakukan penelitian dalam upaya penyelesaian skripsi sesuai dengan bidang ilmu
masing-masing. Dengan demikian, diharapkan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dapat
membantu mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian studinya.
1.2 Tujuan
KKP ini
merupakan salah satu perwujudan Tri Dharma Prguruan Tinggi dimana guna
menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik, menguasai IPTEK sehingga dapat menerapkan, mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Oleh karena
itu, melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang dilaksanakan di Desa Dawi-dawi
Kec. Wonggeduku Kab. Konawe ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
-
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Konawe dan Sulawesi Tenggara pada umumnya.
-
Melatih mahasiswa agar dapat mengidentifikasi dan
menangani berbagai permasalahan yang sesuai dengan bidang ilmu serta
keahliannya masing-masing.
-
Meningkatkan koordinasi dan kemitraan antara Pengurus
Tinggi Swasta, Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam mengatasi berbagai
permasalahan pembangunan.
1.3 Manfaat KKP
1.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan
masa depan dengan berkaitan dengan profesinya.
2.
Meningkatkan penguasaan/pengembangan, penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi mahasiswa sebelum menyelesaikan pendidikan di
Universitas Lakidende.
3.
Terciptanya hubungan yang harmonis antara Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota, masyarakat dengan perguruan tinggi dalam mengatasi
berbagai masalah pembangunan.
4.
Terbentuknya sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat
beradaptasi dengan kehidupan nyata di masyarakat.
5.
Mempersingkat masa studi dengan mengintegrasikan
kegiatan penelitian dengan KKP.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam
penyampaian laporan akhir kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP), memuat
pembahasan tentang gambaran objektif lokasi pelaksanaan KKP yang kemudian
dideskripsikan sebagaimana adanya pada Desa Dawi-dawi Kec. Wonggeduku Kab.
Konawe.
Pelaksanaan program
kerja ataupun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan selama berada dilokasi
adalah sebagai berikut :
a.
Kegiatan Utama
-
Pengarahan dan pembinaan mengenai sistem administrasi
bidang pembukuan dan pelaporan.
-
Pengarahan dan pembinaan mengenai peningkatan kinerja
masyarakat agar lebih produktif guna meningkatkan provabilitas desa.
b.
Kegiatan Penunjang
-
Pelaksaan Jum’at bersih.
1.5 Waktu dan Tempat
Kegiatan KKP
Angkatan XIV Tahun 2012 Universitas Lakidende berlangsung kurang lebih 45 hari
kerja, yaitu pengiriman mahasiswa KKP dimulai hari Senin, 12 November 2012 dan
penarikan mahasiswa KKP pada hari Sabtu, 12 Januari 2013 yang mana berdasarkan
penempatan yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksana yaitu bertempat di Desa
Dawi-dawi Kec. Wonggeduku Kab. Konawe.
BAB II
GAMBARAN UMUM
DESA DAWI-DAWI
KECAMATAN
WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE
2.1 Sejarah
Singkat Desa Dawi-dawi Kecamatan Wonggeduku
Menurut Tetua
Desa Dawi-dawi, Pada tahun 1987 Desa Dawi-dawi di rintis oleh Bapak Nuru yang
pada saat itu desa tersebut belum definitive. Pada tahun 1995, Desa Dawi-dawi
telah di tetapkan sebagai Desa definitif yang pada saat itu telah dipimpin oleh
Kepala Desa terpilih yaitu Bapak Nuru selaku perintis desa Dawi-dawi pada tahun
1987-1995. Didalam masa kepemimpinan Bapak Nuru, ia mendapat musibah yaitu
penyakit lumpuh yang pada saat itu sudah tidak diketahui lagi kapan akan
membaik. Akhirnya masa kepemimpinan Bapak Nuru digantikan oleh anaknya yaitu
Bapak Amrin, SE pada tahun 1996 yaitu untuk melanjutkan kepemimpinan Bapaknya.
Pada tahun 1997, Bapak Amrin, SE digantikan oleh Bapak Sandega selaku kepala
desa terpilih. Kemudian setelah masa kepemimpinan Bapak Sandega, pada tahun
2007 di adakan lagi pemilihan Kepala Desa yang pada saat itu terpilihlah Bapak
Safey sebagai Kepala Desa Dawi-dawi sampai saat ini.
2.2 Luas Batas
Wilayah
- Sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Linonggasai, Duriaasi
- Sebelah
Timur berbatasan dengan Desa Puuduria
- Sebelah
Selatan berbatasan dengan Desa Langgonawe
- Sebelah
Barat berbatasan dengan kali Konaweeha, Kec. Puriala
2.3 Keadaan Demografi
2.3.1
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk
desa Dawi-dawi pada saat ini mencapai ± 500 jiwa yang terdiri dari Laki-laki :
271 jiwa dan Perempuan : 235 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak : 154 KK.
2.3.2
Sarana Pendidikan/Lembaga Sosial
- TK :
-
- SD : 1
- SLTP : -
- SLTA : -
- MTs : -
2.3.3
Tingkat Pendidikan Penduduk
- Tamat
SD : 78
- Tamat
SLTP : 44
- Tamat
SLTA : 23
- Sarjana
Muda : 4
- S1 : 2
2.3.4
Mata Pencaharian Penduduk
- PNS :
1
- Petani : 161
- Tukang : -
- Pedagang : 14
- Buruh
Tani : 4
2.3.5
Agama/Suku
Penduduk Desa
Dawi-dawi 100% memeluk agama Islam, yang terdiri dari beberapa suku bangsa
dengan presentase sebagai berikut :
1. Suku Tolaki : 16 %
2. Suku Bugis : 34 %
3. Suku Jawa : 45 %
4. Suku Tator : 4 %
5.
Suku Bali :
2 %
2.3.6 Luas
Wilayah Pertanian dan Perkebunan
Luas Perkebunan : 60 Ha
Luas Sawah : 215 Ha
Luas Pertanian Lainnya : -
Luas Rawa : 9,50 Ha
Luas Hutan : 105 Ha
Luas Lahan Terlantar : -
Luas Lahan Ladang/Tegalan : 50 Ha
Padang Pengembalaan : -
2.4 Bidang Kesehatan
Kegiatan di
Desa Dawi-dawi mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hal ini disebabkan
adanya kesadaran masyarakat tentang arti kesehatan. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah Pelaksanaan Posyandu Setiap Bulan.
2.5 Bidang Keamanan
Secara umum
situasi dan kondisi keamanan di Desa Dawi-dawi dalam keadaan stabil dan
terkendali ini dikarenakan kesadaran masyarakat memahami betapa pentingnya
pembinaan persatuan dan kesatuan.
Sebagai gambaran bahwa aparat keamanan
di Desa Dawi-dawi terdiri dari :
-
Babinsa 1 orang
-
Babin Kamtibnas 2 orang
-
Anggota Hansip 12 orang
2.6 Bidang Kelembagaan
Dari sekian
banyak tugas-tugas Desa salah satunya adalah meningkatkan peran serta
masyarakat untuk ikut berpartisipasi melaksanakan pembangunan, dengan kata lain
mengupayakan mesyarakat menjadi sadar bahwa disamping objek juga sebagai subjek
dari pembangunan itu sendiri. Oleh karena itu secara sendiri-sendiri maupun
secara bersama-sama melalui
lembaga-lembaga yang ada.
Masyarakat
telah menampakkan peran aktifnya terhadap pelaksanaan pembangunan beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut :
-
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan mitra
pemerintah Desa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan
pembangunan di Desa Dawi-dawi, dalam perencanaan Desa bersama-sama LPM
melakukan perencanaan dan program kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa
Dawi-dawi.
-
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) akan
dilaporkan secara khusus.
-
Karang Taruna merupakan wadah kepemudaan untuk
mendidik para pemuda dan pemudi untuk mendidik para pemuda dan pemudi untuk
berusaha, berorganisasi dan membina persatuan dan kesatuan.
-
Majelis Ta’lim merupakan organisasi kemasyarakatan
yang berfungsi untuk membangun mental spiritual khususnya Ibu-ibu.
2.7 Perangkat Organisasi Pemerintah Desa
Dalam penyelenggaraan pemerintah Desa
Dawi-dawi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe senantiasa berpedoman pada
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa serta aturan
pelaksanaan yang diikuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
2000 dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000 dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun
2007 tentang Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Konawe.
Adapun susunan Pemerintah Desa
Dawi-dawi Kecamatan Wonggeduku terdiri dari :
1.
Kepala Desa
2.
Sekretaris Desa
3.
Kaur. Pemerintahan
4.
Kaur. Pembangunan
5.
Kaur. Umum
6.
Urusan Trantib
7.
Urusan Pamong Tani
8.
Kepala Dusun
BAB III
IDENTIFIKASI
MASALAH
3.1 Sosial
Budaya
Untuk kegiatan
social budaya yang sedang dilaksanakan kelompok masyarakat Desa Dawi-dawi
dengan tujuan membentuk kepribadian dan berakhlak mulia, melalui pembinaan
kelompok Nampak mengalami perubahan, namun masih perlu mendapat dorongan dan
pembinaan namun yang menjadi masalah adalah ketersediaan sarana dan prasarana
yang belum optimal dan tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih lemah,
sehingga diharapkan pembinaan kelompok masyarakat lebih diarahkan pada
peningkatan professional dibidangnya masing-masing melalui kursus dan pelatihan
agar dapat berdaya guna dan berhasil guna ditengah-tengah masyarakat, sehinga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat social masyarakat Desa Dawi-dawi.
3.2 Ekonomi
Sedangkan
dibidang Ekonomi masyarakat Desa Dawi-dawi hampir pada umumnya ekonomi lemah
kebawah, sehingga upaya-upaya untuk peningkatan ekonomi masyarakat masih
diperlukan suntikan dana-dana segar yang bersifat hibah, atau dalam bentu
lainnya. Untuk penguatan kegiatan ekonomi masyarakat seperti Lembaga Keuangan
Mikro (LKM), Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Penguatan Modal Koperasi Desa
Dawi-dawi.
3.3 Fisik dan
Prasarana
Untuk kegiatan
fisik dan prasarana yang dirasakan sekarang ini adalah kondisi pembangunan
perumahan yang masih kurang layak huni dan prasarana umum masyarakat dan
pemerintah Desa Dawi-dawi yang masih perlu mendapat perhatian kita semua.
BAB IV
PELAKSANAAN
PROGRAM
Berdasarkan
peramsalahan yang dikemukakan diatas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa
pelaksanaan program sesuai dengan pengamatan selama berada dilokasi. Beberapa
program yang dapat penulis laksanakan adalah sebagai berikut :
4.1 Bidang
Sosial Budaya
Bersama-sama
masyarakat dalam rangka mengadakan kegiatan bersih lingkungan/Bakti Sosial.
4.2 Bidang
Ekonomi
Mengadakan
penyuluhan tentang pemberdayaan masyarakat melalui manajemen pengembangan
usaha.
4.3 Bidang
Administrasi
ü Berpartisipasi
dalam pembenahan Struktur Organisasi di Desa Dawi-dawi
ü Pengadaan
Buku-buku administrasi desa
ü Tata cara surat
menyurat
ü Pengelolaan
kearsipan surat-surat
4.4 Bidang
Peternakan
Pemeliharaan
ternak dan perawatan kandang.
BAB V
FAKTOR PENDUKUNG
DAN FAKTOR PENGHAMBAT
5.1 Faktor
Pendukung
Adapun faktor
yang menjjadi pendukung bagi kami selama pelaksanaan KKP di Desa Dawi-dawi
Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe adalah sebagai berikut :
-
Aparat desa dan masyarakat mau menerima kehadiran mahasiswa
KKP dengan rasa penuh kekeluargaan.
-
Terciptanya hubungan kerja sama yang baik antar pihak
pemerintah desa, tokoh-tokoh masyarakat, karang taruna dan masyarakat itu
sendiri dengan peserta KKP.
-
Adanya kemauan masyarakat untuk merubah kehidupan kearah
yang lebih baik.
-
Adanya beberapa sarana dan prasarana yang dapat
dimanfaatkan.
5.2 Faktor
Penghambat
Adapun yang
menjadi faktor penghambat yang kami temui selama pelaksanaan KKP di Desa
Dawi-dawi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe adalah sebagai berikut :
-
Banyaknya kesibukan yang dihadapi oleh masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya, sehingga terkadang sebagian besar
masyarakat tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta KKP.
-
Kurangnya dana yang tersedia baik dari pihak pemerintah
desa maupun dari pihak swadaya masyarakat untuk mengadakan kebutuhan yang
diperlukan dalam program pembangunan di Desa Dawi-dawi.
-
Pada umumnnya masyarakat kekurangan modal untuk
mengembangkan usahanya.
-
Sulitnya masyarakat mengerti akan kinerja dari mahasiswa
KKP karena waktu yang sempit.
BAB VI
KESIMPULAN DAN
SARAN
6.1 Kesimpulan
Selama
berlangsunngnya KKP di Desa Dawi-dawi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe
yang diwujudkan dalam berbagai program kerja, maka penulis dapat menyimpulkan
hal sebagai berikut :
1.
KKP merupakan salah satu wujud pengabdian kepada
masyarakat, dimana mahasiswa berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan diri secara optimal untuk meningkatkan kemampuan diri dalam
mewujudkan kreatifitas secara professional ditengah masyarakat sesuai dengan
bidang keahliannya.
2.
KKP sebagai salah satu mata kuliah yang sifatnya
interdisiplin dan merupakan kegiatan ekstrakurikuler serta menjadi salah satu
bentuk pendidikan dan pengabdian masyarakat bagi mahasiswa untuk mengidentifikasi
serta menangani berbagai permasalahan
dengan menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni
dalam menjawab tantangan profesinya ditengah masyarakat.
3.
KKP diharapkan mampu menjembatani setiap permasalahan
yang terjadi ditengah masyarakat dengan pihak pemerintah atau instansi terkait
agar mendapat perhatian sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan dan
teratasi.
6.2 Saran
Dari seluruh
kegiatan yang telah penulis lakukan dilokasi KKP khususnya diwilayah Desa
Dawi-dawi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe maka penulis menyerahkan pihak
yang mendukung keberhasilan program tersebut sebagai berikut :
1.
Diharapkan kepada pihak Desa untuk dapat menyelesaikan
atau menyempurnakan berbagai kegiatan yang telah dirintis sebelumnya oleh
Mahasiswa KKP Angkatan XIV Tahun 2012 Universitas Lakidende.
2.
Diharapkan kepada seluruh Aparat Desa Dawi-dawi untuk
terus meningkatkan IPTEK.
About me : @facebook
NB : sebagian isi teks ini tidak nyata kebenarannya :-D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar